MENYEDIAKAN PRODUK PUPUK ORGANIK UNTUK PERKEBUNAN SAWIT DAN MELAYANI KE AGEN AN NASA CONTACT PERSON SUWARNU HP/WA.0822 4066 0861

Cara Budidaya Kopi Menggunakan Pupuk Nasa

BUDIDAYA TANAMAN KOPI

I. PENDAHULUAN
Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ini bisa kita manfaatkan tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang
tepat, niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan.
PT. Natural Nusantara berusaha mewujudkan harapan bersama tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Aspek K-3 yaitu kuantitas, kualitas dan kelestarian yang kini menjadi salah satu syarat persaingan di era globalisasi.

II. PERSIAPAN LAHAN
  • Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
  • Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
  • Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan 1 box Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam
III. PEMBIBITAN
  • Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
  • Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
  • Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
  • Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
  • Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
  • Siramkan SUPERNASA dosis 2 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
  • Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 4 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam
IV. PENANAMAN

  • Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
  • Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
  • Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
  • Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.
V. PENYULAMAN

  • Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
  • Penyulaman dilakukan awal musim hujan
VI. PENYIRAMAN

  • Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau
VII. PEMUPUKAN

  • Pemupukan diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
  • Setelah pemupukan sebaiknya disiram.
  • Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah.
Umur 0-2 tahun :
POP SUPERNASA dosis 4 botol untuk ± 200 tanaman . 2 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan SUPERNASA 2 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6 bulan sekali.Jika kesulitan air maka POP SUPERNASA bisa disebar secara merata atau diberikan 1-2 sendok makan di sekeliling tanaman.
Semprotkan POC NASA 5-6  tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali

Umur 2 tahun keatas :
POWER NUTRITION dosis 4 botol untuk ± 200 tanaman . 2 botol POWER NUTRITION  diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan POWER NUTRITION  2 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6 bulan sekali.Jika kesulitan air maka POWER NUTRITION bisa disebar secara merata atau diberikan 1-2 sendok makan di sekeliling tanaman.
Semprotkan POC NASA 5-6 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali

VIII. PEMANGKASAN
Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan

IX. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A. HAMA

  •  Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian
  •  Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
  • Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+ AERO 810 secara bergantian 
B.PENYAKIT
preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA

  •  Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO
  •  Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Natural GLIO
  •  Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO
  •  Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan Natural GLIO.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

X. PANEN
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.

XI. PENGOLAHAN HASIL
Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.
Penyebab Kerusakan Kopi Beras :

  1. Biji keriput : asal buah masih muda
  2. Biji berlubang :kopi terserang bubuk
  3. Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
  4. Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terserang bubuk, pada saat pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
  5. Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
  6. Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan , suhu penyimpanan terlalu lembab.
  7. Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
  8. Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
  9. Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
  10. Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik.

Kami Juga Melayani Pendaftaran Distributor Bagi Yang Berminat Gabung Dalam Pemasaran Produk NASA.


        Info Lebih Lanjut Dan Pemesanan Produk Hubungi :
SUWARNU
call/WA : 082 240 660 861
Email : suwarnunasa@gmail.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Budidaya Kopi Menggunakan Pupuk Nasa"

Posting Komentar